KABANJAHE – Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat. Generasi muda dihadapkan berbagai tantangan yang menghasilkan dua kemungkinan, berimbas positif atau negatif. Untuk itu, peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dinilai sangat penting mencegah dekadensi moral remaja. Mereka diminta untuk tidak gagap teknologi (gaptek).
“Guru PAI jangan tertinggal dalam pembelajaran dengan kemajuan IT. Jangan ketinggalan teknologi,” ujar Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Karo, Dur Berutu dihadapan 60 guru PAI pada Pembinaan Manajemen dan Pelayanan Guru-Guru PAI Tingkat Dasar Tahun 2013, Rabu (11/12/2013).
Dikatakannya, guru PAI harus ikut beradaptasi dengan perubahan tersebut. Agar guru dapat menyampaikan pelajaran sesuai dengan eranya murid sehingga bisa menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Selain itu, ia mengharapkan agar mereka tetap meningkatkan kemampuan kualifikasi akademiknya. Tidak lekas merasa puas dengan tingkat pendidikan yang dimiliki saat ini. Namun terus belajar menuju jenjang pendidikan selanjutnya.
“Seorang guru juga harus banyak membaca. Hasil positif dari bacaan yang diserap tersebut diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Serta tetap menjalin komunikasi dengan rekan seprofesi,” tutur Berutu.
Kasi Pendidikan Islam (Pendis), Karni Harahap, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan manajemen dan pelayanan guru PAI profesional yang berilmu, berwawasan, cerdik, terampil dan berkarakter.
“Sekaligus memberikan pembekalan dan pengayaan dalam pembelajaran kepada Guru PAI. Kegiatan ini juga bentuk program Pendis yang tertuang dalam DIPA Kemenag Karo unit Seksi Pendis,” katanya.
Sementara, Binus Bancin, salah seorang peserta mengharapkan kegiatan tersebut bisa dilakukan secara berkesinambungan karena sangat bermanfaat mengasah kemampuan dalam mendidik, merencanakan pembelajaran, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. (alt)